Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Sinar Blue Light Dapat Merusak Kulit?


Pada kondisi pandemi ini ketergantungan kita terhadap gadget khususnya ponsel tentunya meningkat, sebab dalam setiap kegiatan kita selam WFH (Work From Home) kita tidak bisa jauh-jauh dari perangkat ponsel dan laptop untuk menyelesaikan pekerjaan. Namun apakah anda tahu bahwa menurut pakar kulit dan kecantikan sinar blue light pada ponsel ternyata membawa dampak yang serius pada kulit. 


Apakah Sinar Blue Light? 


Dr. Shari Marchbein seorang professor klinis dermatologis dari Fakultas Kedokteran Universitas New York menyatakan bahwa blue light adalah salah satu cahaya buatan  atau Light Emitting Diode (LED), karena ukurannya kecil sehingga cukup ekonomis dan ergonomis ketika digunakan pada beragam alat elektronik, misalnya pada ponsel, televisi, dan komputer. Namun diantara LED warna lainnya, LED biru memiliki panjang gelombang 450-470 nm (nanometer) sering juga disebut dengan gelombang short wavelength. 


Sinar biru yang berasal dari produk elektronik ini, paling mudah adalah ponsel. Ia memancarkan panjang gelombang yang beraneka warna. Sinar biru pada perangkat televisi dikatakan lebih aman ketimbang sinyal biru yang dipancarkan dari ponsel atau layar komputer / laptop kita.
Bagaimana Sinar Blue Light Bisa Merusak Kulit? 


Menurut penelitian yang diterbitkan oleh International Journal of Cosmetics Science sebagai hasil penelitian tentang Dermatologi pada tahun 2010, kulit yang terpapar dengan sinar biru menyebabkan pigmen kulit menjadi kemerahan dan membengkak dibandingkan ketika kulit terpapar dengan sinar cahaya UV dari matahari. 

SINAR BLUE LIGHT PADA PONSEL


Paparan sinar biru dalam waktu yang panjang dan terus-menerus mampu menghancurkan sistem produksi kolagen dalam tubuh melalui mekanisme stress oksidatif (penyerapan) yang dilakukan oleh sel kulit terhadap sinar biru tersebut. Terlebih kulit kita memiliki baahan kimia bernama flavin yang mampu menyerap sinar biru dari peralatan elektronik yang kita miliki. 


Paparan sinar biru ini memang tidak secara langsung memberikan dampak buruk pada kulit, seperti halnya paparan sinar UV matahari yang membutuhkan waktu dan akumulasi sampai menunjukkan reaksi tertentu. Namun dipastikan oleh para pakar dermatologis tersebut bahwa paparan sinar biru terus menerus menyebabkan melisma kulit karena merusak ritme sirkadian dari sel-sel kulit yang hendak tumbuh dan berganti setiap harinya. 

SINAR BLUE LIGHT PADA PONSEL

 


Ancaman lainnya, dari studi yang diterbitkan oleh Oxidative Medicine and Cellular Longevity pada tahun 2015 menunjukkan paparan sinar biru ini merangsang radikal bebas di kulit dan mempercepat penuaan. Selain itu untuk pada orang dengan hiperpigmentasi pada orang dengan kulit sawo hingga gelap sinar biru ini justru memperparah pigmentasi kulit menjadi lebih gelap. Sedangkan pada orang dengan pigmentasi kulit yang terang, tidak terlalu terpengaruh, hanya nampak kulit tidak sehat dan kusam. 


Apakah Produk Skincare Pada Kulit Yang Terpapar Sinar Blue Light Bisa Bekerja Maksimal?
Secara tidak langsung paparan sinar biru tentunya memblokir kinerja produk skincare kita, karena mempengaruhi ritme sirkadian dan pelepasan kolagen ketika kita tidur padahal biasanya kita menggunakan produk skincare pada malam hari. 


Ahli dermatologis Shari Marchbein memberikan saran lebih lanjut, karena kondisi dan gaya hidup manusia yang semakin cepat, dan kebutuhan serta ketergantungan kita terhadap produk elektronik seperti ponsel tidak bisa dilepaskan dalam keseharian kita, ada baiknya kita menggunakan produk skincare ataupun tabir surya yang memiliki kandungan oksida besi dan antioksidan yang kuat dalam daftarnya ingredients-nya, sebab kandungan oksida besi ini mampu memblokir dampak dari sinar biru tersebut. (RM)

 


1 komentar untuk "Apakah Sinar Blue Light Dapat Merusak Kulit? "

  1. Thanks banget buat infonya. tpi ini berarti prcuma aja dong kita pake skincare?

    BalasHapus